Mengapa Terjadi Perang Puputan Di Bali
Daftar Isi:
- 1 3 Faktor Picu Perang Puputan Margarana, Pengorbanan I Gusti Ngurah Rai
- 2 Rekomendasi Berita
- 3 5 Rekomendasi Tempat Makan di Bali
- 4 Kecelakaan Bus Tabrak Showroom di Jalan I Gusti Ngurah Rai Jaktim, Polisi Bakal Tes Urine Sopir
- 5 KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
- 6 Meta, Induk Facebook, WhatsApp & Instagram, Hadirkan 120 Kreator 13 Negara di Bali
- 7 Rusia Rekrut Pasukan Komando Afghanistan yang Dilatih AS ke Ukraina
- 8 Pengusaha Garmen Sebut Gelombang PHK Mengintai Akibat Perang Rusia dan Ukraina
- 9 Pengamanan G20 di Bali, Polri Menyiapkan 10 Satgas Untuk Gelar Operasi Puri Agung
- 10 Mercedes-Benz Hengkang dari Rusia, Sahamnya Dijual ke Investor Lokal
- 11 Cara Imigrasi Gaet Wisatawan Mancanegara Premium ke Indonesia
- 12 5 Model Mobil Listrik yang Bakal Muncul di KTT G20 Bali
3 Faktor Picu Perang Puputan Margarana, Pengorbanan I Gusti Ngurah Rai
Sabtu, 20 November 2022 14:15 WIB

TEMPO.CO
,
Jakarta
– 20 November merupakan tanggal yang istimewa bagi masyarakat Bali. Tepat satu tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, masyarakat Bali di Desa Marga, Kecamatan Margarana, Tabanan berjuang melawan pasukan Belanda yang berambisi untuk mendirikan Negara Indonesia Timur. Pertempuran yang kemudian dikenal sebagai Perang Puputan Margarana tersebut dipimpin oleh sosok Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai, yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Divisi Sunda Kecil.
Dilansir dari repository.unej.ac.id, I Gusti Ngurah Rai memimpin pasukan yang disebut Ciung Wanara untuk berjuang habis-habisan dalam melawan Belanda. Ia memegang peranan penting dalam perang Puputan Margarana. Sebagai pucuk pimpinan tertinggi dalam perang tersebut, I Gusti Ngurah Rai memiliki peran dalam menyusun strategi, mengatur serangan, hingga berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat di Pulau Jawa untuk meminta bantuan.
Pertempuran antara pasukan Ciung Wanara dengan pasukan Belanda berlangsung sangat sengit. Karena tidak memiliki perlengkapan senjata yang mumpuni, pasukan Ciung Wanara menggunakan taktik perang gerilya untuk melawan Belanda. Pada titik akhir pertempuran, sebagaimana dilansir dari e-journal.pasca.undiksha.ac.id, I Gusti Ngurah Rai memekikkan kata “Puputan!” yang berarti perintah untuk bertempur sampai titik darah penghabisan. Dilansir dari bi.go.id, I Gusti Ngurah Rai pada akhirnya tewas bersama dengan 95 pasukannya di tangan Belanda.
Meskipun demikian, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya berhasil menewaskan 400 pasukan Belanda. Taktik perang gerilya dan perang Puputan khas Bali yang ia terapkan mampu membawa perlawanan yang berarti bagi pasukan Belanda. Hal tersebut kemudian membuat I Gusti Ngurah Rai dinobatkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia. Namanya pun kini juga diabadikan sebagai nama salah satu bandara terbesar di Bali.
Metusnya Perang Puputan Margarana yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai di Bali dipicu oleh tiga faktor.
Pertama,
faktor politik internasional yang mengizinkan Belanda untuk merebut kekuasaannya kembali di Indonesia.
Kedua
, faktor politik nasional yang menempatkan Bali sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pasca-Kemerdekaan.
Ketiga
, faktor politik lokal, yakni rasa senasib dan sepenanggungan yang dirasakan masyarakat Bali dengan seluruh masyarakat Indonesia dalam hal melawan penjajahan.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Perang Habis-habisan Puputan Nargarana, I Gusti Ngurah Rai Pimping Ciung Wanara
Rekomendasi Berita
5 Rekomendasi Tempat Makan di Bali
11 jam lalu

Wisatawan ke Bali juga perlu datang ke tempat makan favorit dengan suguhan menu yang lezat serta pemandangan indah nan eksotis.
Kecelakaan Bus Tabrak Showroom di Jalan I Gusti Ngurah Rai Jaktim, Polisi Bakal Tes Urine Sopir
12 jam lalu

Sopir bus yang mengalami kecelakaan itu telah dibawa ke Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur un tuk menjalani pemeriksaan.
KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
20 jam lalu

Masyarakat yang akan ke Bali perlu mengetahui sejumlah informasi mengenai kebijakan yang akan diterapkan selama KTT G20.
Meta, Induk Facebook, WhatsApp & Instagram, Hadirkan 120 Kreator 13 Negara di Bali
1 hari lalu

Meta hadirkan 120 kreator dari 13 negara dalam Creator Week 2022 di Bali.
Rusia Rekrut Pasukan Komando Afghanistan yang Dilatih AS ke Ukraina
1 hari lalu

Pasukan Afghanistan yang melarikan diri ke Iran setelah Taliban berkuasa menjadi incaran Rusia untuk direkrut dan diterjunkan ke Ukraina
Pengusaha Garmen Sebut Gelombang PHK Mengintai Akibat Perang Rusia dan Ukraina
3 hari lalu

Pengusaha garmen mengatakan ada 18 perusahaan terpaksa ditutup karena tidak mampu lagi bertahan di tengah situasi sulit. Ancaman PHK mengintai.
Pengamanan G20 di Bali, Polri Menyiapkan 10 Satgas Untuk Gelar Operasi Puri Agung
4 hari lalu

Pengamanan G20 di Bali, Polri Menyiapkan 10 Satgas pada Operasi Puri Agung
Mercedes-Benz Hengkang dari Rusia, Sahamnya Dijual ke Investor Lokal
5 hari lalu

Mercedes-Benz memutuskan untuk hengkang dari pasar mobil Rusia akibat perang Rusia-Ukraina sejak Februari lalu.
Cara Imigrasi Gaet Wisatawan Mancanegara Premium ke Indonesia
6 hari lalu

Kapal pesiar MV National Geographic Orion dari Bahama yang membawa 53 wisatawan mancanegara berlabuh di Pelabuhan Benoa hari ini.
5 Model Mobil Listrik yang Bakal Muncul di KTT G20 Bali
6 hari lalu

Beberapa merek mobil listrik dan motor listrik akan muncul dalam KTT G20 Bali pada 15-16 November 2022.
Mengapa Terjadi Perang Puputan Di Bali
Source: https://nasional.tempo.co/read/1530576/3-faktor-picu-perang-puputan-margarana-pengorbanan-i-gusti-ngurah-rai